High Heels Bisa Bikin Cantik
Juga Bisa Bikin Penyakit
Juga Bisa Bikin Penyakit
High heels atau sepatu hak tinggi memang dapat mengubah panampilan wanita menjadi semakin elegan dan sekaligus seksi. Karena itu meskipun terasa sakit di saat memakainya banyak wanita yang tidak peduli, mereka lebih peduli pada penampilannya. Padahal untuk pemakaian dalam jangka panjang setiap sentimeter tinggi high heels mengandung resiko bagi kesehatan tubuh.
Umumnya penggunaan hak tinggi dapat menyebabkan nyeri kaki, sakit lutut bahkan nyeri punggung. "Memakai sepatu hak tinggi secara teratur sangat merusak tulang belakang. Tak heran jika sakit punggung telah menjadi masalah umum bagi pekerja perempuan wanita bekerja," kata konsultan bedah tulang belakang sekaligus direktur di Spine Solution India, dokter Sudeep Jain, seperti dilansir dari Health Me Up. Berikut adalah penjelasannya tentang seabreg penyakit yang disebabkan oleh high heels.
Dokter Jain menjelaskan sepatu hak tinggi dapat memengaruhi postur tubuh secara langsung. Postur yang salah adalah titik awal dari semua masalah. Penggunaan sepatu hak tinggi secara terus-menerus pun dapat mengganggu keselarasan tubuh. Tulang belakang akan melengkung secara berlebihan (hyperlordosis). Hal inilah yang nantinya akan menyebabkan kerusakan tulang belakang.
Biasa menggunakan sepatu hak tinggi selama jangka waktu yang panjang juga menyebabkan kejang dan kontraktur dari paha belakang dan otot glutealis, yang timbul dari bawah limbo-sakral tulang belakang dan panggul. Kontraksi otot-otot ini menyebabkan tulang belakang memutar dan mengalami deformitas tulang belakang, atau yang dikenal sebagai hyperlordosis. Hyperlordosis menyebabkan peningkatan konsentrasi stres dan beban pada intervertebral disc (IVD), sendi tulang belakang, dan sendi tulang panggul.
Hyperlordosis juga menyebabkan peregangan ligamen pada bagian depan tulang belakang, dan pengetatan dari ligamen di belakang tulang belakang pada saat yang sama. Jika berkepanjangan, ketidakseimbangan ini akan menyebabkan intervertebral disc mengalami degenerasi lebih cepat dan facet sendi di usia muda, serta radang sendi sacroiliac.
Degenerasi, peradangan dan kekakuan semua struktur ini menyebabkan cacat yang menyakitkan dan kehilangan fleksibilitas serta mobilitas.
Penggunaan hak tinggi juga menyebabkan nyeri punggung bawah dan masalah terkait lainnya seperti sendi yang tergelincir, hyperlordosis, dan linu panggul. Sendi tergelincir adalah masalah punggung yang paling umum di kalangan perempuan. Selain itu, anatomi tubuh perempuan memberikan dampak tersebut bisa terjadi secara langsung.
Sakit punggung adalah suatu kondisi yang tidak bisa sembuh begitu saja selama 3-4 minggu. Sakit punggung hanya akan sembuh jika pasien mendapat istirahat total.
Umumnya, orang mengonsumsi obat penghilang rasa sakit atau menerapkan salep, gel atau krim lainnya untuk menyingkirkan rasa sakit yang mereka alami. Obat penghilang rasa sakit memang dapat memberikan bantuan sementara, tetapi penyebab yang mendasari sakit tersebut akan tetap ada. Sebabnya, cara yang terbaik adalah berkonsultasi dengan dokter.
Jika rasa sakit disertai dengan pembengkakan, Anda bisa menggunakan es untuk mengompres. Kompres es dapat meningkatkan aliran darah di pembuluh darah, yang melepaskan oksigen ke dalam jaringan.
Anda juga dapat melakukan olahraga yang meningkatkan fleksibilitas dan mobilitas otot-otot di bagian belakang dan daerah pinggul. Ini dapat berguna jika dilakukan di bawah pengawasan seorang ahli fisioterapis.
Untuk menghindari sakit yang parah, Anda pun bisa memilih sepatu dengan bantalan gel silikon yang empuk. Bantalan gel juga dapat mencegah tekanan berlebihan ke punggung. Alas kaki tersebut mudah tersedia di berbagai toko medis.
Satu hal yang perlu diperhatikan, semahir apapun Anda menggunakan sepatu hak tinggi, Anda tetap tidak boleh menggunakannya ketika hamil.
Saat hamil, berat badan perempuan akan meningkat terus-menerus. Akibatnya pusat gravitasi terus bergeser dan itu memengaruhi keseimbangan tubuh perempuan. Hal ini secara alami akan meningkatkan ketegangan di bagian belakang. Oleh sebab itu, ibu hamil direkomendasikan memakai flat shoes. (Source: CNNIndonesia)
Umumnya penggunaan hak tinggi dapat menyebabkan nyeri kaki, sakit lutut bahkan nyeri punggung. "Memakai sepatu hak tinggi secara teratur sangat merusak tulang belakang. Tak heran jika sakit punggung telah menjadi masalah umum bagi pekerja perempuan wanita bekerja," kata konsultan bedah tulang belakang sekaligus direktur di Spine Solution India, dokter Sudeep Jain, seperti dilansir dari Health Me Up. Berikut adalah penjelasannya tentang seabreg penyakit yang disebabkan oleh high heels.
Dokter Jain menjelaskan sepatu hak tinggi dapat memengaruhi postur tubuh secara langsung. Postur yang salah adalah titik awal dari semua masalah. Penggunaan sepatu hak tinggi secara terus-menerus pun dapat mengganggu keselarasan tubuh. Tulang belakang akan melengkung secara berlebihan (hyperlordosis). Hal inilah yang nantinya akan menyebabkan kerusakan tulang belakang.
Biasa menggunakan sepatu hak tinggi selama jangka waktu yang panjang juga menyebabkan kejang dan kontraktur dari paha belakang dan otot glutealis, yang timbul dari bawah limbo-sakral tulang belakang dan panggul. Kontraksi otot-otot ini menyebabkan tulang belakang memutar dan mengalami deformitas tulang belakang, atau yang dikenal sebagai hyperlordosis. Hyperlordosis menyebabkan peningkatan konsentrasi stres dan beban pada intervertebral disc (IVD), sendi tulang belakang, dan sendi tulang panggul.
Hyperlordosis juga menyebabkan peregangan ligamen pada bagian depan tulang belakang, dan pengetatan dari ligamen di belakang tulang belakang pada saat yang sama. Jika berkepanjangan, ketidakseimbangan ini akan menyebabkan intervertebral disc mengalami degenerasi lebih cepat dan facet sendi di usia muda, serta radang sendi sacroiliac.
Degenerasi, peradangan dan kekakuan semua struktur ini menyebabkan cacat yang menyakitkan dan kehilangan fleksibilitas serta mobilitas.
Penggunaan hak tinggi juga menyebabkan nyeri punggung bawah dan masalah terkait lainnya seperti sendi yang tergelincir, hyperlordosis, dan linu panggul. Sendi tergelincir adalah masalah punggung yang paling umum di kalangan perempuan. Selain itu, anatomi tubuh perempuan memberikan dampak tersebut bisa terjadi secara langsung.
Sakit punggung adalah suatu kondisi yang tidak bisa sembuh begitu saja selama 3-4 minggu. Sakit punggung hanya akan sembuh jika pasien mendapat istirahat total.
Umumnya, orang mengonsumsi obat penghilang rasa sakit atau menerapkan salep, gel atau krim lainnya untuk menyingkirkan rasa sakit yang mereka alami. Obat penghilang rasa sakit memang dapat memberikan bantuan sementara, tetapi penyebab yang mendasari sakit tersebut akan tetap ada. Sebabnya, cara yang terbaik adalah berkonsultasi dengan dokter.
Jika rasa sakit disertai dengan pembengkakan, Anda bisa menggunakan es untuk mengompres. Kompres es dapat meningkatkan aliran darah di pembuluh darah, yang melepaskan oksigen ke dalam jaringan.
Anda juga dapat melakukan olahraga yang meningkatkan fleksibilitas dan mobilitas otot-otot di bagian belakang dan daerah pinggul. Ini dapat berguna jika dilakukan di bawah pengawasan seorang ahli fisioterapis.
Untuk menghindari sakit yang parah, Anda pun bisa memilih sepatu dengan bantalan gel silikon yang empuk. Bantalan gel juga dapat mencegah tekanan berlebihan ke punggung. Alas kaki tersebut mudah tersedia di berbagai toko medis.
Satu hal yang perlu diperhatikan, semahir apapun Anda menggunakan sepatu hak tinggi, Anda tetap tidak boleh menggunakannya ketika hamil.
Saat hamil, berat badan perempuan akan meningkat terus-menerus. Akibatnya pusat gravitasi terus bergeser dan itu memengaruhi keseimbangan tubuh perempuan. Hal ini secara alami akan meningkatkan ketegangan di bagian belakang. Oleh sebab itu, ibu hamil direkomendasikan memakai flat shoes. (Source: CNNIndonesia)